Jumat, 22 Mei 2009

Tiga Hari Menjadi Perokok

“Bal, sejak kapan lu ngerokok…?” “Wah, Abal mulai ngerokok nih..?” “ Gw baru tau klo lu ngerokok Bal..”

Komentar-komentar tersebut yang saya dengar sejak tiga hari yang lalu ketika..ya sesuai komentarnya…mulai merokok.

Mungkin teman-teman bingung, kenapa Abal yang biasanya anti sangat dengan yang namanya rokok ini tiba-tiba merokok (minta pula rokoknya…hehew..). Tidak sedikit pula yang akhirnya bertanya pada saya mengenai “kegiatan” baru saya ini.

Lalu, dengan jawaban yang sebenarnya tidak masuk akal saya jawab pertanyaan-pertanyaan tersebut (yang nanya pasti tahu). Akan tetapi, beribu maaf teman-teman sekalian, alasan saya yang sebenarnya bukan yang saya katakana.

Sebenarnya, awal mula saya merokok ini karena salah satu komentar dari teman saya mengenai salah satu tulisa saya di zine teman. Intinya teman saya itu berkomentar bahwa saya ini sangat membenci perokok tanpa tahu rasanya jadi perokok itu seperti apa. Akhirnya, setelah mendengar komentar itu saya pun berpikir, apa salahnya saya coba..ya sekitar tiga hari mungkin, menjadi perokok supaya tahu secara akurat seperti apa sih rasanya merokok.

Observasi yang paling akurat adalah menjadi bagian dari observasi itu sendiri dan saya percaya akan hal itu.

Akhirnya, tiga hari lalu saya pun mulai merokok lagi (saya memang pernah menjadi perokok walupun tidak berat). Dan inilah hasil pendalaman saya (haha pendalaman) yang saya bagi menjadi apa sih yang enak dan tidak enak dari merokok.

Yang enaknya (mohon maaf tidak saya saya bilang positif) :

- Pikiran lebih tenang. Kebetulan ketika saya merokok pastilah sehabis UAS hari itu dan memang terasa sekali bahwa pikiran yang awalnya suntuk menjadi lebih tenang

- Ngobrol lebih enak. Efek lanjutan dari yang pertama.

- Ide-ide aneh banyak muncul. Efek lanjutan juga dari yang pertama. Ide-ide yang keluar ini biasanya lebih liar.

- Kegiatan “killing time” yang paling enak sebenarnya.

Efek negatifnya :

- Dada panas. Dulu waktu awal merokok sebenarnya dada sempat sesak.

- Nafas bau. Ini dia yang paling menganggu. Kalau misalkan sedang bernyanyi-nyanyi sendiri di kamar mandi terus tercium aroma asap rokok tidak enak juga kan.

- Badan lemas. Entah kenapa rasanya kalau habis ngerokok tuh pengennya tidur atau ‘ngaso’.

- Ketagihan. Saya baru tiga hari saja merokok sudah mulai ada perasaan ingin merokok kalau sedang tidak ada kerjaan

- Perut dan dada rasanya kembung.

- Suara jadi kasar. Jadi susah mengontrol suara walaupun buat scream atau growl

Saya tidak akan jauh-jauh sampai efek ynag menyangkut penyakit-penyakit akut seperti kemandulan, sakit jantung, dan sebagainya karena baru tiga hari saja sebenarnya badan secara keseluruhan terasa memburuk.

Yah, begitulah hasil dari observasi yang sudah saya lakukan. Setelah saya melakukan observasi ini, pandangan saya terhadap merokok mulai sedikit merubah. Namun yang pasti kawan-kawan, setelah observasi ini saya masih dan sepertinya akan selalu ANTI DENGAN YANG NAMANYA ROKOK.

Pengalaman saya selama tiga hari ini mungkin tidak bisa mewakili pengalaman teman-teman yang sudah menjadi perokok selama bertahun-tahun. Namun, setidaknya saya pernah merasakan seperti apa menjadi perokok dan pendapat saya bahwa ROKOK ITU TIDAK BAIK bukan hanya berdasarkan perkiraan dan cerita belaka.

Stay away from smoke, alcohol, and drugs. Straight Edge for better life.

p.s.: buat teman-teman yang tidak merokok, jangan pernah memuji teman yang kalian yang mulai merokok ya…hehehew.

Comments :

0 komentar to “Tiga Hari Menjadi Perokok”

 

Copyright © 2009 by Bring Back Chaos