Jumat, 26 Juni 2009

Memperingati Hari Anti NAPZA....Struggle Still There

Sebelumnya, saya mau meminta maaf pada teman-teman dan juga diri saya sendiri karena saya belum bisa juga memenuhi target saya untuk menulis minimal satu tulisan seminggu. Terlalu banyak pengalih perhatian, itulah yang menjadi alasan saya. Namun, target ini akan terus saya kejar supaya menulis bisa menjadi kebiasaan bagi diri saya sendiri. Kalau misalkan sudah terbiasa menulis, mungkin saya bisa turut berpartisipasi untuk mengenalkan menulis pada teman-teman yang lain...

Cukup sudah untuk basa-basi tadi, langsung saja kita menuju apa yang akan saya sampaikan kali ini, yaitu mengenai peringatan hari anti NAPZA yang jatuh pada hari tulisan ini dibuat.

Mungkin teman-teman sudah cukup bosan mendengar permasalahan NAPZA di Indonesia yang sepertinya tidak pernah berakhir. Belakangan ini pun, masalah NAPZA seperti terkubur sangat dalam karena lebih banyak isu-isu yang sepertinya lebih panas dan lebih penting mulai dari pertentangan Indonesia dengan Malaysia hingga semakin dekatnya pilpres 2009.

Oleh karena itu, lewat tulisan ini setidaknya saya ingin mengingatkan teman-teman bahwa NAPZA masih menjadi masalah bagi kita saat ini.

NAPZA adalah singkatan dari Narkotik Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Seperti singkatannya, NAPZA ini adalah segala jenis zat yang dapat membuat ketagihan pada diri seseorang dan mempengaruhi kondisi psikologis maupun jasmani orang tersebut. Namun, bukan hanya efek pada seseorang itulah yang membuat NAPZA sangat berbahaya. Efek sosial yang ditimbulkan oleh penggunaan NAPZA ini juga sangat besar. Mulai dari yang paling kecil yaitu pengucilan terhadap pengguna NAPZA itu sendiri hingga terjadinya tindak kriminal yang dilakukan oleh para pengguna NAPZA ini. Belum lagi banyaknya penularan penyakit yang terjadi akibat penyalahgunaan NAPZA ini, khususnya yang mengunakan jarum suntik, seperti penyakit HIV/AIDS.

Walaupun hampis setiap orang di Indonesia tahu mengenai dampak NAPZA ini, Indonesia masih dikenal sebagai negara yang lemah dalam menanggulangi permasalahan NAPZA. Korban karena penyalahgunaan NAPZA meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia. Berikut kutipan dari salah satu artikel yang bersumber dari website Departemen Kesehatan yang berhubungan dengan hal tersebut.

"Menurut data yang dihimpun Depkes, persentase zat yang paling banyak disalahgunakan adalah golongan opiat. Pengguna jarum suntik pada penyalahgunaan NAPZA dalam 3 tahun terakhir mengalami peningkatan, dari 22,2% pada tahun 2001, 46,9 % pada tahun 2002 dan menjadi 61,8% pada tahun 2003. Sedangkan menurut golongan umur, walaupun pada 3 tahun terakhir jumlah terbanyak didominasi kelompok umur 20-24 tahun, akan tetapi pada kelompok umur 25-29 tahun telah terjadi peningkatan, yaitu dari 23,9% pada tahun 2001, 26,2% pada tahun 2002 dan 29,4 % pada tahun 2003. Peningkatan persentase juga terjadi pada kelompok umur 30-34 tahun yaitu 5,5% pada tahun 2001, 6,8% pada tahun 2002 dan 9,3% pada tahun 2003.

Pada tahun 2003, 1,17% pasien rawat inap di rumah sakit karena gangguan mental dan perilaku yang disebabkan penggunaan NAPZA telah meninggal dunia. Data di Bagian Forensik FK-UI Jakarta pada tahun 1999-2003 juga menunjukkan adanya kenaikan jumlah kematian karena kasus overdosis yang sebagian besar disebabkan oleh overdosis heroin."

Selain peningkatan pengguna, peredaran dan produksi NAPZA yang tidak terkontrol oleh pemerintah pun sangat memprihatinkan. Indonesia sudah sejak lama dikenal sebagai negara pengekspor dan tempat produksi NAPZA yang besar di Asia.

Mungkin kesalahan terbesar dapat kita timpakan pada pemerintah yang memang mempunyai kekuatan dan kewenangan untuk menanggulangi permasalahan ini. Namun, bukan berarti kita tidak bisa disalahkan akan permasalahan ini. Seringkali, kita cenderung tidak peduli pada orang-orang yang terlibat dalam penyalahgunaan NAPZA ini, walupun orang tersebut adalah teman kita ataupun keluarga dekat kita sendiri. Ketika kita peduli pun, bentuk "kepedulian" kita berupa penghukuman dan pengecapan kepada para pengguna NAPZA ini, tanpa adanya solusi maupun bantuan dari kita. Bentuk ketidakpedulian dan penghakiman inilah ynag perlu kita ubah pada diri kita. Ingat, para pengguna NAPZA itu adalah bagian dari korban yang perlu kita selamatkan dan perlu kita bantu agar mereka tidak jatuh semakin dalam dan turut membawa orang lain jatuh bersama mereka. Penghakiman kita tidak akan merubah apapun atau malah dapat membuat keadaan sudah buruk menjadi lebih buruk lagi.

Hari Anti NAPZA hanya diperingati setahun sekali. Namun, jangan sampai kepedulian kita terhadap permasalahan ini hanya ada sekali dalam setahun juga. Remember, Struggle still there my friend!!!!...

Tulisan ini pun dapat anda temui di www.iloveemo.multiply.com

Comments :

0 komentar to “Memperingati Hari Anti NAPZA....Struggle Still There”

 

Copyright © 2009 by Bring Back Chaos